Senin, 12 Oktober 2015

Mengenal Albumin - Apa Itu Albumin?

Mengenal Albumin - Apa Itu Albumin?

Disalin dan diringkas dari tinjauan pustaka sebuah penelitian ilmiah [1]. Albumin merupakan fraksi utama protein plasma berbentuk elips dengan panjang 150 A, memiliki berat molekul dan pH isoelektrik tergantung spesies. Berat molekul albumin plasma manusia 69,000, albumin telur 40,000, dan di dalam daging mamalia 63,000. Derajat keasaman (pH) isoelektrik albumin bervariasi antara 4.6 (albumin telur) hingga 4.9 (albumin serum). Albumin manusia yang matur terdiri dari rantai polipeptida. Albumin kaya akan asam amino lisin, arginin, asam glutamat dan asam aspartat diatur dalam serial a(alfa)-heliks dengan 17 jembatan sulfida.

Albumin memiliki bentuk elips, yang berarti protein ini tidak banyak meningkatkan viskositas plasma. Albumin mempunyai struktur yang lentur karena adanya perubahan disulfida dan mudah berubah bentuk sesuai dengan variasi kondisi lingkungan dan dengan pengikatan ligan. Letak ikatan-SH dalam molekul albumin yang dikaitkan dengan sifat pengikatan albumin dengan logam atau radikal.

Albumin merupakan protein sederhana, berstruktur globular yang tersusun dari ikatan polipeptida dengan ikatan asam amino sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 1. Albumin mencangkup semua protein yang larut dalam air bebas ion, dan amonium sulfat 2.03 mol/l. Fraksi protein plasma ini dapat diendapkan dengan penambahan amonium sulfat konsentrasi tinggi (70-100) atau pengaturan pH sampai mencapai pH isoelektriknya.


Tabel 1. Kandungan beberapa asam amino pada albumin serum
Asam Amino
Albumin Serum
(g AA/ 100 g Protein)
Glisin 1.8
Alanin 6.3
Valin 5.9
Leusin 12.3
Isoleusin 2.6
Serin 4.2
Treonin 5.8
Sistein 6.0
Metionin 0.8
Fenilananin 0.6
Tirosin 5.1
Prolin 4.8
Asam Aspartat 10.9
Asam Glutamat 16.5
Lisin 12.9
Arginin 5.9
Histidin 4.0
Sumber: de Man (1997) [1]

Albumin mempunyai lima karakter penting yaitu larut dalam 2.03 mol/l amonium sulfat, dapat didialisa dengan air destilata, kecepatan gerak dalam elektroforesis adalah 6.0 di dalam buffer berkekuatan ion 0.1 pH 8.6, berat molekulnya berkisar 66,000 KD, bebas karbohidrat, dan marupakan fraksi protein normal dalam serum manusia. Kadar albumin antara satu spesies dengan spesies lainnya berbeda sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 2. Salah satu faktor yang menentukan kadar albumin dalam jaringan adalah nutrisi. Beberapa faktor yang memengaruhi kadar albumin adalah nutrisi, lingkungan, hormon, dan ada tidaknya suatu penyakit.


Tabel 2. Kandungan albumin pada beberapa organisme
Organisme Albumin
(% Protein Plasma)
Sapi 34.3
Kuda 29.3
Kera 50.0
Kelinci 63.3
Anjing 39.6
Kucing 41.4

Albumin dapat terkoagulasi oleh panas sebagaimana sifat umum protein dengan suhu koagulan yang berbeda tergantung pada jenis albumin seperti yang terlihat pada Tabel 3. Perbedaan suhu koagulasi pada beberapa sumber albumin tersebut erat kaitannya dengan kandungan asam amino sistin dan sistein.


Tabel 3. Suhu koagulasi beberapa jenis albumin
Sumber albumin Suhu koagulasi (C)
Albumin telur 56
Albumin serum (sapi) 67
Albumin susu (sapi) 72
Sumber: de Man (1997)[1]

Kandungan Nutrisi Ikan Gabus

Kandungan Nutrisi Ikan Gabus

Salah satu zat paling penting dalam yang terkandung dalam ikan gabus adalah Albumin. Kadar albumin ikan gabus ini tergolong cukup tinggi, yaitu sebesar 60% [1]. Kandungan protein ikan gabus setara dengan protein ikan-ikan 'mahal' seperti ikan mas atau ikan bandeng, bahkan lebih tinggi daripada kandungan protein pada telur, daging ayam, dan daging sapi dengan kecernaan yang tinggi mencapai 90% [2].


Tabel 2. Perbedaan kandungan asam amino pada ikan gabus dan albumin telur ayam
Jenis Asam Amino
Ikan Gabus
(
µg/mg)
Albumin Telur
(
µg/mg)
Fenil Alanin 0.750 0.750
Isoleusin 0.834 0.710
Leusin 1.498 0.990
Metionin 0.081 0.540
Valin 0.866 0.880
Treonin 0.834 0.400
Lisin 1.702 0.640
Histidin 0.425 0.240
Asam Aspartat 1.702 0.920
Asam Glutamat 3.095 1.570
Alanin 1.007 0.570
Prolin 0.519 0.380
Serin 1.102 0.850
Glisin 0.699 0.320
Sistein 0.016 0.300
Tirosin 0.749 0.000
Sumber: Suprayitno et al. (1998) [3]

Tingginya kecernaan protein ikan gabus disebabkan rendahnya kolagen dalam protein, sehingga dapat dikonsumsi oleh bayi, anak-anak, maupun orang yang lanjut usia yang yang memerlukan asupan protein namun pencernaannya tidak sempurna. Tabel 1 di bawah memperlihatkan perbandingan komposisi kimia ikan gabus sebelum dan setelah dikeringan.

Tabel 1. Komposisi kimia daging ikan gabus per 100 g bahan
Komposisi Kimia
Ikan Gabus Segar
Ikan Gabus Kering
Air (g) 69.00 24.00
Kalori (kal) 74.00 292.00
Protein (g) 25.50 58.00
Lemak (g) 1.70 4.00
Ca (mg) 62.00 15.00
P (mg) 176.00 100.00
Fe (mg) 0.90 0.70
Vitamin A (SI) 150.00 100.00
Vitamin B1 (mg) 0.04 0.10
Bydd (mg) 64.00 80.00
Sumber: Poedjiadi dan Supriyanti (2006) [4]

Mengenal Ikan Gabus

Mengenal Ikan Gabus

Dirangkum dari Wikipedia [1], ikan gabus (Channa striata) atau yang dikenal dengan snakehead (ing), bocek, aruan, haruan, kocolan, bogo, bayong, bogo, licingan, kutuk, dan kabos adalah sejenis ikan predator yang hidup di air tawar.

Klasifikasi

Ikan gabus masuk dalam Filum Chordata, Kelas Actinopterygii, Ordo Perciformes, Famili Channidae, Genus Channa, dan Spesies Channa striata (Bloch, 1793). Sinonimnya adalah Ophiocephalus striatus Bloch dan Ophiocephalus vagus Peter [2].

Keragaan dan Habitat Ikan Gabus

Panjang ikan gabus mencapai 1 m dengan kepala besar agak gepeng dan bersisik besar mirip kepala ular. Mulutnya besar dan giginya tajam. Tubuhnya bulat gilig memanjang dengan sirip punggung memanjang dan sirip ekor membulat di ujungnya. Sisi atas tubuh berwarna gelap, hitam kecoklatan atau kehijauan dan sisi bawah tubuhnya berwarna putih. Sisi samping bercoret-coret tebal, agak kabur, dan terkadang menyerupai warna lingkungannya.
Ikan Gabus (Channa striata) Tampak Samping [3]

Habitat ikan gabus biasa terdapat di danau, rawa, sungai, dan saluran-saluran air hingga ke sawah-sawah. Ikan ini memangsa aneka ikan kecil-kecil, serangga, dan berbagai hewan air lain termasuk berudu dan kodok. Seringkali ikan gabus terbawa banjir ke parit-parit di sekitar rumah, atau memasuki kolam-kolam pemeliharaan ikan dan menjadi hama yang memangsa ikan-ikan peliharaan di sana. Jika sawah, kolam atau parit mengering, ikan ini akan berupaya pindah ke tempat lain, atau bila terpaksa, akan mengubur diri di dalam lumpur hingga tempat itu kembali berair. Oleh sebab itu ikan ini sering didapati berjalan di daratan, khususnya di malam hari di musim kemarau, mencari tempat lain yang masih berair. Fenomena ini adalah karena gabus memiliki kemampuan bernapas langsung dari udara, dengan menggunakan semacam organ labirin namun lebih primitif.

Pada musim kawin, ikan jantan dan betina bekerja sama menyiapkan sarang di antara tumbuhan dekat tepi air. Anak-anak ikan berwarna jingga merah bergaris hitam.

 Penyebaran dan Keragaman Ikan Gabus


Ikan gabus menyebar luas mulai dari Pakistan di barat, Nepal bagian selatan, kebanyakan wilayah di India, Bangladesh, Sri Lanka, Tiongkok bagian selatan, dan sebagian besar wilayah di Asia Tenggara termasuk Indonesia.

Ikan Gabus dan kerabatnya termasuk hewan Dunia Lama, yakni dari Asia (genus Channa) dan Afrika (genus Parachanna). Seluruhnya kurang lebih terdapat 30 spesies dari kedua genus tersebut. Di Indonesia terdapat beberapa spesies Channa yang secara alami semuanya menyebar di sebelah barat Garis Wallace. Namun kini gabus sudah diintroduksikan ke bagian timur pula. Salah satu kerabat dekat gabus adalah ikan toman (Channa micropeltes) yang panjang tubuhnya dapat melebihi 1 m dan beratnya lebih dari 5 kg.

Jenis-jenis Ikan Gabus [4]


  • Gabus biasa atau haruan (Ophiocephalus striatus): bentuk tubuhnya mendekati lonjong (bulat memanjang), sedangkan di bagian posterior (pangkal ekor, bawah perut) pipih. Tubuh bagian punggung berwarna coklat kehitaman dan bagian perut putih kecoklatan. Ikan ini mudah ditemukan di perairan umum seperti danau, rawa dan sungai. Ikan gabus juga bisa hidup di perairan payau. Termasuk ikan karnivora. Makanannya antara lain udang dan ikan kecil, insekta air, cacing, percil/anak kodok, kepiting. Ikan gabus mudah ditemukan di Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.
  • Kehung (Ophiocephalus melanopterus): bentuk badan memanjang, bulat di bagian depan dan pipih di bagian belakang. Kepalanya gepeng dan lancip. Warna tubuh cokelat kehitaman. Panjang tubuhnya dapat mencapai 65 cm. Hidup di sungai, terutama daerah banjir. Makanannya antara lain cacing dan anak ikan, udang kecil. Terdapat di Sumatera Selatan dan Kalimantan
  • Kerandang (Ophiocephalus pleurophthalmus): bentuk badan panjang agak bulat dan pipih di bagian belakang. Mulutnya lebar dan terletak di ujung hidung. Bagian punggung berwarna kecoklatan dan perut keputih-putihan. Panjang maksimum bisa mencapai 40 cm. termasuk predator dengan makanan utama ikan-ikan kecil. Terdapat di Sumatra dan Kalimantan.
  • Toman (Ophiocephalus micropeltes): bentuk badan memanjang dan bulat. Mulut berukuran lebar terletak di ujung hidung. Ikan toman muda warna tubuhnya merah, setelah dewasa menjadi hijau kebiruan ke arah ungu. Bisa mencapai panjang 65 cm. hidupnya di rawa dan sungai, khususnya daerah banjir. Terdapat di Jawa, Sumatra Selatan dan Kalimantan.
  • Unggui (Ophiocephalus bankanensis): bentuk badan bulat pipih. Tubuh bagian punggung berwarna coklat, sedangkan perut lebih terang. Panjangnya dapat mencapai 25 cm. hidup di rawa-rawa berair keruh. Makanannya terdiri dari ikan-ikan kecil. Terdapat di Sumatra dan Kalimantan.


Ekstrak Ikan Gabus

Ekstrak Ikan Gabus

Ekstrak Ikan Gabus merupakan cairan yang didapat dari ekstraksi daging ikan gabus (Channa striata). Prinsip dasar pembuatan ekstrak ikan gabus adalah ekstraksi protein plasma ikan gabus. Beberapa metode pengolahan ekstrak ikan gabus telah dikenal oleh masyarakat, di antaranya adalah pengepresan langsung hancuran daging ikan gabus, pengukusan, ekstraksi vakum, dan ekstraksi dengan pengontrolan suhu. Suhu dan mekanisme proses harus diperhatikan dengan baik karena albumin (yang merupakan protein penyusunnya) merupakan protein rentan panas. Dari beberapa penelitian diketahui bahwa ekstraksi pada suhu 70 oC memberikan rendemen terbaik. Proses yang baik akan menghasilkan ekstrak ikan gabus yang berwarna kekuningan, tidak banyak endapan, dan beraroma khas ikan gabus (tajam), dan tidak amis. Untuk meningkatkan cita rasa ekstrak ikan gabus sering ditambahkan berbagai jenis rempah dalam pengolahannya.

Hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam pembuatan ekstrak ikan gabus adalah kualitas daging ikan gabus, ukuran potongan daging yang diekstraksi, dan suhu ekstraksi. Ikan gabus sebagai bahan baku pembuatan ekstrak ikan gabus harus mempunyai kualitas yang baik, jika memungkinkan berasal dari ikan yang masih hidup atau belum mengalami proses rigor. Rahayu (1992) menjelaskan bahwa proses rigor mortis dapat menurunkan kandungan protein plasma, karena sebagian protein yang larut dalam air akan berubah menjadi protein yang tidak larut air. Perubahan kelarutan ini akan berdampak pada rendemen. Perubahan protein karena rigor mortis disajikan pada tabel 1.


Tabel 1. Komposisi fraksi dan keadaan ikan

Keadaan Ikan
Tipe daging
Sarkoplasma (%)
Miofibril (%)
Pra rigor
Merah
29.0
62.4

Putih
37.4
59.2
Pasca rigor
Merah
22.5
66.1

Putih
32.8
61.3
Sumber: Rahayu 1992




Jika tidak memungkinkan untuk mendapatkan ikan yang masih hidup sebelum proses, maka harus dipastikan bahwa ikan bermutu baik dengan tanda-tanda sebagaimana terangkum dalam tabel 2. Ikan gabus tang telah mengalami kerusakanakan menghasilkan ekstrak ikan dengan aroma amis. Aroma amis ini relatif sulit dihilangkan atau dinetralisasi. Aroma ini disebabkan oleh terbentuknya trimetil amin oksida (TMAO) yang mempunyai sifat larut air, sehingga dalam proses ekstraksi, senyawa ini akan ikut terekstraksi.

Tabel 2. Tanda-tanda kesegaran ikan

Parameter
Ikan bermutu baik
Ikan mengalami kerusakan
Mata
Jernih dan cembung
Keruh dan masuk ke dalam
Insang
Merah dan tidak busuk
Merah/coklat gelap dan busuk
Lendir
Encer dan aroma segar
Kental dan aroma busuk
Sisik/kulit
Kuat dan mengilat
Mudah dicabut dan kusam
Kelenturan/kekenyalan
Lentur atau kenyal
Lembek dan berair
Aroma
Segar
Busuk
Pemotongan daging dimaksudkan untuk memperkecil ukuran sehingga luas permukaan akan semakin besar. Semakin besar luas permukaan daging yang bersinggungan dengan panas dan air akan semakin tinggi laju ekstraksi. Tidak dianjurkan untuk menghancurkan daging ikan gabus, karena dapat mempercepat penggumpalan selama ekstraksi (pemanasan) sehingga menghambat pengeluaran plasma dari daging.

Albumin ikan gabus, sebagaimana protein umumnya sangat rentan terhadap pengaruh suhu, sehingga penerapan suhu yang tepat sangat diperlukan dalam proses untuk menghilangkan sari ikan yang berkualitas baik. Karena pemanasan akan memengaruhi permeabilitas dinding sel. Sehingga proses pengeluaran plasma dari jaringan bisa lebih cepat. Penerapan yang terlalu tinggi dapat mengkoagulasikan protein plasma. Suhu koagulasi beberapa albumin disajikan dalam tabel 3. Protein plasma yang terkoagulasi akan menempel pada protein miofibril (benang daging), sehingga dapat menghalangi keluarnya protein plasa dari daging. 


Penerapan suhu proses antara ...

-----

Juga disalin dari tinjauan pustaka suatu penelitian ilmiah
sumber: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/43141

10 Manfaat Ikan Gabus Untuk Kesehatan

10 Manfaat Ikan Gabus Untuk Kesehatan

Manfaat ikan gabus untuk kesehatan sangat fenomenal, hal ini dikarenakan kandungan protein pada ikan ini salah satu yang paling tinggi dibandingkan berbagai daging ikan lainnya. Ikan gabus banyak terdapat di perairan di Indonesia, sebab ikan jenis ini lebih banyak hidup di sungai, danau maupun rawa. Sekilas bentuk ikan gabus hampir  mirip dengan ikan lele. Perbedaan yang paling gampang diamati adalah ikan gabus tidak memiliki surai atau kumis. Warnanyapun tak segelap ikan lele. Ikan gabus juga sama sama dapat bertahan hidup di darat, dalam tempo yang cukup lama, sebab ikan gabus diketahui dapat bernafas secara langsung dengan udara luar. 
ikan gabusJika ikan gabus ini hidup di sebuah tempat yang kebetulan airnya berkurang hingga cenderung kering, maka dapat Anda lihat ikan gabus ini akan membenamkan dirinya ke dalam lumpur tempat itu. Ini sebagai upaya agar dapat tetap hidup. Atau Tak jarang ikan gabus ini dapat juga berpindah tempat , terutama di malam hari yang dilakukan dengan cara melompat lompat di darat.
Banyak sekali manfaat yang dapat Anda peroleh dengan mengkonsumsi daging ikan gabus. Kelebihan dan manfaat Ikan gabus adalah :

1. Pembentukan & Pertumbuhan Otot
Ikan gabus Mengandung kandungan protein yang lebih tinggi dibanding kadar protein yang terdapat pada ikan lele maupun pada ikan mas / nila. Namun masih setara dengan kandungan protein yang terdapat pada ikan bandeng. Dari 100 gram ikan gabus Anda dapat memperolah 25,2 gram protein. Coba Anda bandingkan dengan kadar protein untuk  per 100 gramnya  yang terdapat pada ayam yang hanya 18,2 gram, pada daging sapi hanya 18,8 gram, maupun telur yang hanya 12,8 gram. Kandungan protein yang tinggi akan menguntungkan Anda sebab akan banyak membantu dalam proses pembentukan otot pada tubuh Anda.

2. Mempercepat Penyembuhan Luka
Daging ikan gabus juga banyak mengandung albumin dalam kadar yang sangat tinggi. Perlu Anda ketahui bahwa albumin adalah salah satu jenis protein yang sangat penting dalam proses penyembuhan luka pada tubuh Anda.

3. Menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh
Zat albumin juga berfungsi untuk menjaga kestabilan regulasi cairan dalam tubuh. Jika kondisi tubuh Anda kadar cairan berkurang, maka protein yang masuk dalam tubuh Anda akan pecah sehingga tak dapat berfungsi secara normal. Kandungan normal albumin dalam tubuh mencapai 60%.
4. Sehat untuk pencernaan
Ikan gabus mempunyai struktur daging yang lebih empuk, anda tidak perlu mengkhawatirkan pencernaan karena ia sangat mudah di cerna. Hal ini karena ikan gabus memiliki protein kolagen yang lebih rendah dibanding kadar protein yang terkandung pada daging ternak darat lain. Hanya 3% hingga 5 % dari total kandungan protein kolagen .
5. Penyembuhan berbagai penyakit
Dapat membantu proses penyembuhan berbagai penyakit seperti penyakit  hepatitis, Infeksi paru, typhus, diabetes, stroke, dll
6. Memperbaiki gizi buruk
Dapat memperbaiki gizi buruk yang banyak terdapat pada bayi , balita , anak maupun ibu hamil karena dalam 100 gr gabus saja sudah sangat cukup memenuhi berbagai kebutuhan gizi yang sangat penting untuk kesehatan terutama untuk bayi.
7. Membantu penyembuhan anak autis
Ikan gabus memiliki kandungan yang dapat berfungsi untuk membantu penyembuhan pada pengidap autis.
8. Mempercepat penyembuhan luka pasca operasi
Ikan gabus dapat mempercepat proses penyembuhan pada luka pasca operasi.  Ini karena kandungan albumin yang tinggi pada ikan gabus, sehingga secara cepat dapat membantu proses pembentukan sel  dan jaringan baru pada bagian tubuh Anda  yang telah rusak akibat proses operasi..
9. Membantu mengatasi pembengkakan di tubuh
Selain untuk penyembuhan luka, kandungan albumin dalam ikan gabus yang cukup tinggi juga dapat membantu mengatasi pembengkakan yang terjadi di tubuh Anda.
10. Meningkatkan daya tahan tubuh
Anda yang ingin daya tahan tubuh lebih baik ? jangan lupa konsumsi ikan gabus secara rutin, konsumsi ikan ini akan membuat tubuh Anda tidak mudah terserang berbagai penyakit akibat perubahan cuaca maupun karena faktor lain.

Kandungan Gizi Ikan Gabus

Dari penelitian di laboratorium diperoleh bukti bahwa dari 100 gram ikan gabus mengandung berbagai kandungan gizi  seperti :
  • Kalori : 69    kalori
  • Protein : 25,2 gram
  • Lemak : 1,7 gram
  • Besi : 0,9 miligram
  • Kalsium : 62   miligram
  • Phospor : 76   miligram
  • Vit.A : 150  miligram
  • Vit.B : 0,04 miligram
  • Air : 69  gram
Kandungan gizi inilah yang membuat manfaat gabus sangat baik bagi anda yang ingin meningkatkan gizi janin atau pun ibu hamil, anak, hingga orang dewasa. Gabus memiliki tekstur daging yang sangat lembut dan sangat enak disantap dengan berbagai hidangan. Konsumsi gabus secara rutin akan memberikan dampak bagi kesehatan anda.

Ikan Gabus Bahan Dasar Pempek Palembang

Ikan Gabus Bahan Dasar Pempek Palembang

Siapa yang tidak kenal dengan Pempek. Makanan khas Sumatera Selatan yang sangat terkenal. Tidak lengkap rasanya berkunjung ke Palembang, ibukota Sumatera Selatan, jika pulang tidak membawa oleh-oleh pempek. Pempek sebenarnya bahan dasarnya adalah segala jenis ikan yang kemudidan digiling halus untuk dijadikan adonan. Bahan dasarnya yang sering digunakan adalah ikan belida. Namun dengan semakin menipisnya stok belida di pasaran maka sekarang para pembuat pempek beralih ke ikan gabus. Pertimbangannya karena ikan gabus masih dapat ditemui di pasaran, dagingnya putih bersih dan rasanya enak. Jadi tidaklah salah kalau kemudian ikan gabus menjadi pengganti ikan belida sebagai bahan dasar dalam pembuatan pempek.
Ikan gabus sendiri adalah ikan asli dari perairan Indonesia yang sering terdapat di sungai, rawa-rawa, waduk dan perairan lainnya yang airnya relatif tenang. Ikan gabus sebetulny sangat meresahkan para pembudidaya ikan karena ia termasuk dalam kategori ikan predator atau pemakan ikan lainnya. Namun seiring dengan semakin banyaknya permintaan akan ikan gabus maka mulai banyak dikembangkan oleh para pembudidaya terutama didaerah kalimantan yang notabene perairannya sangat cocok untuk budidaya ikan gabus ini.
Secara morfologi ikan gabus adalah ikan air tawar yang cukup besar, tenang tapi lincah dan memiliki pertumbuhan yang dapat mencapai panjang 1 m. Kepalanya besar gepeng menyerupai ular dan memiliki sisik-sisik besar di atas kepala dengan tubuh bulatgilig memanjang. Sirip punggung memanjang dan sirip ekor membulat di ujungnya dan mempunyai 4-5 sisik diantara gurat sisi dan bagian jari-jari sirip punggung bagian depan. Sisi atas tubuh dari kepala hingga ke ekor– berwarna gelap, hitam kecoklatan atau kehijauan. Sisi bawah tubuh putih, mulai dagu ke belakang. Sisi samping bercoret-coret tebal yang agak kabur. Warna ini seringkali menyerupai lingkungan sekitarnya. Mulut besar, dengan gigi-gigi besar, tajam dan tidak ada gigi bentuk taring pada vomer dan palatine. Ikan gabus memiliki bentuk ekor Diphycercal.
Ikan gabus memiliki banyak nama lain, yaitu aruan, haruan, kocolan, bogo, bayong, bogo, licingan, kutuk, dan lain-lain. Secara taksonomi ikan gabus masuk dalam famili chanidae. Berikut lengkapnya :
* Kerajaan : Animalia
* Filum : Chordata
* Kelas : Actinopterygii
* Ordo : Perciformes
* Famili : Channidae
* Genus : Channa
* Spesies : C. striata
Perbedaan antara ikan gabus jantan dan betina dapat dililhat dari bentuk tubuhnya. Selengkap dapat dilihat pada tabel berikut :

Teknik budidaya ikan gabus sendiri tidaklah sulit. Balai Besar Budidaya Air tawar Mandiangin, Kalimantan Selatan telah berhasil membudidayakan ikan gabus yang disana dikenal dengan nama ikan haruan. Pertama yang harus dilakukan adalah menyediakan induk jantan yang sudah berbobot 1 kg dan induk betina. Pemijahan dilakukan di bak beton dengan ukuran 5 m, lebar 3 m dan tinggi 1 m kemudidan keringkan air selama 3 – 4 hari. Setelah dikeringkan 3 – 4 hari masukkan air setinggi 50 cm dan biarkan airnya mengalir selama waktu pemijahan. Masukkan enceng gondok hingga menutupi sebagian permukaan bak untuk merangsang pemijahan. Kemudian masukkan induk jantan dan betina sebanyak masing-masing 30 ekor dan biarkan terjadi pemijahan. Lakukan pengontrolan setiap hari untuk mengetahui apakah telah terjadi pemijahan atau belum. Pemijahan telah terjadi jika ada telur yang mengapung di permukaan. Ambil telur menggunakan skupnet halus. Penetasan telur dilakukan di akuarium dengan ukuran panjang 60 cm, lebar 40 cm dan tinggi 40 cm. Keringkan air dalam bak beton selama 2 hari kemudian isi air setinggi 40 cm. Pasang duah buah aerasi dan selalu hidupkan selama pemijahan. Pasang juga pemanas air hingga bersuhu 28 derajat celcius. Telur dimasukkan dengan kepadatan 4 – 6 butir/cm. Telur akan menetas selama 24 jam. Larva mulai diberi pakan berupa nauplii artemia ketika telah berumur 2 hari dengan frekuensi 3 kali sehari. Setelah umur 5 hari diberikan pakan tambahan berupa daphnia 3 kali sehari. Penyiponan dilakukan untuk menjaga kebersihan dan kualitas air. Pendederan dilakukan di kolam tanah denga ukuran 200 m2. Keringkan kolam selama 4 – 5 hari. Buat kemalir dengan ukuran lebar 40 cm dan tinggi 10 cm. Ratakan dasar kolam dan diberi kotoran ayam. Isi air setinggi 40 cm dan biarkan selama 5 hari. Kemudian tebarkan larva sebanyak 4000 ekor pada pagi hari. Untuk mengetahui lebih lengkapnya tentang cara budidaya ikan gabus dapat berkonsultasi dengan Balai Besar Budidaya Air Tawar Mandiangin Kalimantan Selatan yang alamat kontaknya dapat dilihat di halaman ”UPT” pada website ini.
Pengembangan budidaya ikan gabus ini sangat menjanjikan karena selain untuk memenuhi permintaan warung-warung makan dan konsumsi rumah tangga, ikan ini sekarang sudah mulai dijadikan bahan dasar dalam pembuatan pempek palembang yang sangat terkenal itu dikarenakan ikan belida yang selama ini menjadi bahan dasar pembuatan pempek sudah mulai berkurang. Permintaan ikan gabus akan meningkat dengan telah tersedia pasar untuk menjual ikan gabus ini.

Sumber : Ditjen Perikanan Budidaya

Pendederan Benih Gabus

Pendederan Benih Ikan Gabus

Chana striata (Bloch, 1793)
Chevron Snakehead
Siapa yang tidak tahu ikan gabus ? Ikan yang sering menjadi buruan para pembudidaya ikan karena salah satu predator yang meresahkan, kini semakin marak dibudidayakan karena daging ikan gabus memiliki kelezatan tersendiri yang tidak sama dengan ikan lainnya. Ikan gabus banyak dicari oleh pembeli karena tekstur dagingnya yang padat.
Ternyata ikan gabus adalah ikan asli Indonesia. Hidup di perairan sekitar kita, di rawa, di waduk dan di sungai-sungai yang airnya tenang. Namun ikan gabus yang bisa dibeli di pasar-pasar dan warung-warung, kemungkinan besar dari Kalimantan. Karena pulau itulah yang kini menjadi pemasok terbesar untuk pasar-pasar seluruh Indonesia. Namun sayang, populasi ikan gabus di alam sudah mulai berkurang, sehingga budiadaya ikan ini perlu dikembangkan. Sebelum masuk pada cara budidayanya alangkah baiknya kita mengetahui tentang biologinya, terutama habitat, kebiasaan hidup, kebiasaan makan dan sistematikanya. Di Kalimantan, ikan gabus banyak ditemukan di rawa-rawa daerah pedalaman, hidup di dasar perairan yang dangkal, bersifat carnivor atau pemakan daging, terutama ikan-ikan kecil yang mendekatinya. Ikan gabus bersifat musiman, memijah pada musim hujan.
Secara sistematika, seorang ahli perikanan, Kottelat (1993) memasukan kedalam : Kelas : Pisces; Ordo : Labyrinthycy; Famili : Chanidae; Genus : Channa; Spesies : Channa striata; sinonim dengan Ophiochephalus striatus. Ikan gabus memiliki nama lain, yaitu gabus isilah Indonesia, Haruan merupakan nama daerah Kalimantan. Sedangkan dalam Bahasa Inggeri disebut Snaka Head Fish.
Beda jantan dan betina
Jantan dan betina ikan gabus bisa dibedakan dengan mudah. Caranya dengan melihat tanda-tanda pada tubuh. Jantan ditandai dengan kepala lonjong, warna tubuh lebih gelap, lubang kelamin memerah dan apabila diurut keluar cairan putih bening. Betina ditandai dengan kepala membulat, warna tubuh lebih terang, perut membesar dan lembek, bila diurut keluar telur. Induk jantan dan harus sudah mencapai 1 kg.
Pemijahan
Pemijahan dilakukan dalam bak beton atau fibreglass. Caranya, siapkan sebuah bak beton ukuran panjang 5 m, lebar 3 m dan tinggi 1 m; keringkan selama 3 – 4 hari; masukan air setinggi 50 cm dan biarkan mengalir selama pemijahan; sebagai perangsang pemijahan, masukan eceng gondok hingga menutupi sebagian permukaan bak; masukan masukan 30 ekor induk betina; masukan pula 30 ekor induk jantan; biarkan memijah; ambil telur dengan sekupnet halus; telur siap untuk ditetaskan.
Untuk mengetahui terjadinya pemijahan dilakukan pengontrolan setiap hari. Telur bersifat mengapung di permukaan air. Satu ekor induk betina bisa menghasilkan telur sebanyak 10.000 – 11.000 butir.
Penetasan telur
Penetasan telur dilakukan di akuarium. Caranya : siapkan sebuah akuarium ukuran panjang 60 cm, lebar 40 cm dan tinggi 40 cm; keringkan selama 2 hari; isi air bersih setinggi 40 cm; pasang dua buah titik aerasi dan hidupkan selama penetasan; pasang pula pemanas air hingga bersuhu 28 O C; masukan telur dengan kepadatan 4 – 6 butir/cm2; biarkan menetas. Telur akan menetas dalam waktu 24 jam. Sampai dua hari, larva tidak perlu diberi pakan, karena masih menyimpan makanan cadangan.
Pemeliharaan larva
Pemeliharaan larva dilakukan setelah 2 hari menetas hingga berumur 15 hari, dalam akuarium yang sama dengan kepadatan 5 ekor/liter. Kelebihan larva bisa dipelihara dalam akuarium lain. Pada umur 2 hari, larva diberi pakan berupa naupli artemia dengan frekwensi 3 kali sehari. Dari umur 5 hari, larva diberi pakan tambahan berupa daphnia 3 kali sehari, secukupnya. Untuk menjaga kualitas air, dilakukan penyiponan, dengan membuang kotoran dan sisa pakan dan mengganti dengan air baru sebanyak 50 persen. Penyiponan dilakukan 3 hari sekali, tergantung kualitas air.
Pendederan
Pendederan I ikan gabus dilakukan di kolam tanah. Caranya : siapkan kolam ukuran 200 m2; keringkan selama 4 – 5 hari; perbaiki seluruh bagiannya; buatkan kemalir dengan lebar 40 cm dan tinggi 10 cm; ratakan tanah dasarnya; tebarkan 5 – 7 karung kotoran ayam atau puyuh; isi air setinggi 40 cm dan rendam selama 5 hari (air tidak dialirkan); tebar 4.000 ekor larva pada pagi hari; setelah 2 hari, beri 1 – 2 kg tepung pelet atau pelet yang telah direndam setiap hari; panen benih dilakukan setelah berumur 3 minggu.

Sumber : Balai Budidaya Air Tawar Mandiangin, Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, Depatemen Kelautan dan Perikanan.