Ikan gabus adalah ikan liar air tawar yang terdapat di sungai, rawa, danau, situ atau tempat lainnya.
Bersifat karnivora dan sering disebut hama oleh para pembudidaya ikan. Jadi keberadaan ikan ini sangat tidak diinginkan oleh para pembudidaya.
Gabus sangat rakus memangsa ikan kecil-kecil, sehingga bisa menghabiskan
ikan-ikan yang dipelihara di kolam, utamanya bila ikan peliharaan itu
masih berukuran kecil. Ikan gabus juga menjadi spesies penganggu no.1 di
Sulawesi dan Irian Jaya karena mereka telah memusnahkan speesies ikan
asli
Kandungan Gizi Ikan Gabus
Ikan gabus sangat kaya
albumin, jenis protein yang mempercepat penyembuhan pasca operasi dan
melahirkan. Zat ini juga membantu pertumbuhan anak dan menambah berat
badan orang dengan HIV/AIDS (ODHA).
Keluar dari rumah
sakit pasca operasi, seperti sehabis persalinan, merupakan fase yang
cukup kritis karena pasien harus berjuang untuk kesembuhannya. Kita
sering mendengar larangan mengonsumsi makanan tertentu. Informasi itu
kadang masuk akal, tetapi sering membuat bingung karena bertolak
belakang satu sama lain.
Secara umum sebenarnya tidak
ada pantangan makan bagi pasien pascaoperasi, kecuali bila menderita
alergi atau mendapat pesan khusus dari dokter. Sehabis menjalani operasi
usus misalnya, tentu kita tidak boleh mengonsumsi makanan yang sulit
dicerna.
Sebaliknya, pascaoperasi persalinan, makan banyak merupakan
solusi untuk mempercepat proses penyembuhan, terutama makanan kaya
protein, vitamin, dan mineral. Zat gizi sangat
diperlukan untuk membantu tubuh melakukan proses penyembuhan
pascaoperasi, yaitu memperbaiki sel dan jaringan.
Zat gizi berkualitas
juga diperlukan untuk memperkuat imunitas (sistem kekebalan) tubuh agar
tidak mudah terserang penyakit.
Selain memiliki banyak protein, daging ikan gabus memiliki banyak
kandungan gizi lainnya Di antaranya, zinc (seng), asam amino, lemak dan
trace element lain yang diperlukan tubuh.
Berikut adalah beberapa manfaat dari ikan gabus :
Membantu proses penyembuhan penyakit seperti: Hepatitis, TBC/Infeksi Paru, Nephrotic.
Memperbaiki Gizi Buruk pada Bayi, Anak dan Ibu Hamil.
Membantu penyembuhan Autis.
Mempercepat proses penyembuhan Pasca Operasi.
Mempercepat penyembuhan Luka luar dalam.
Sebagai larutan pengganti pada keadaan defisiensi albumin consolidating
Gabus asin merupakan salah satu ikan kering yang cukup mahal harganya.
Selain itu ikan gabus segar, kebanyakan dijual dalam keadaan hidup,
merupakan sumber protein yang cukup penting bagi masyarakat desa,
khususnya yang berdekatan dengan wilayah berawa atau sungai.
Namun beberapa petani menemukan cara yang cukup mudah dan sangat
membantu, yaitu, dengan mengembang biakan ikan gabus di kolam kolam buatan, baik kolam permanen maupun kolam non permanen yang terbuat dari terpal.
Ikan ini mempunyai kelebihan dalam proses pemijahannya, kita hanya
perlu melakukan pemijahan alami walapun jika kita mau bisa dilakukan
pemijahan buatan. Ikan gabus biasanya melakukan pemijahan ketika musim
penghujan sekitar bulan Oktober sampai November.
Cara Budidaya Ikan Gabus
1. Membedakan Jantan dan Betina
Anda
bisa dengan mudah membedakan si jantan dan betina. Caranya bisa dengan
melihat fisik ikan gabus. Kelamin jantan ditandai dengan bentuk kepala
yang lonjong dengan warna tubuhnya cukup gelap, lubang pada kelamin
memerah serta jika Anda urut akan mengeluarkan cairan benih. Sedangkan
ciri-ciri fisik untuk betina yaitu memiliki kepala yang agak membulat
dengan warna tubuhnya cukup terang, bentuk perutnya sedikit besar dan
cenderung agak lembek jika dipegang, apabila Anda urut akan mengeluarkan
telur. Sebaiknya untuk indukan jantan bobotnya harus mencapai 1 kg.
2. Proses Pemijahan Ikan Gabus
Yang
perlu Anda siapkan dalam melakukan pemijahan ikan gabus yaitu
fibreglass atau bak beton. Ukuran bak beton yaitu PxLxT 5x3x1 meter
kemudian keringkan selama 3-4 hari. Lalu isi bak beton dengan volume air
setinggi 50 cm serta biarkan air mengalir pada waktu pemijahan
berlangsung. Anda bisa menutupi bak kolam dengan tanaman eceng gondok
untuk membantu perangsangan pemijahan. Masukkan 30 indukan jantan dan 30
indukan betina ke dalam bak, lalu biarkan proses pemijahan berlangsung.
Setelah betelur, segara ambil dengan menggunakan sekupnet halus. Telur
sudah siap untuk ditetaskan.
Selama proses pemijahan, selalu
kontrol kolan setiap hari, apabila telur sudah menetas maka aka segera
mengapung di permukaan kolam. Indukan betina bisa menghasilkan telur
mencapai 10.000 – 11.000 butir telur.
3. Proses Penetasan Telur
Sebaiknya
pada proses penetasan dilakukan di dalam akuarium untuk memudahkan
mengontrol kondisi telur. Siapkan ukuran akuarium PxLxT 60x40x40 cm,
biarkan dalam kondisi kering selama 2 hari, lalu isi air dengan
ketinggian sekitar 40 cm. Di dalam akuarium pasang 2 titik aerasi
kemudian nyalakan selama proses penetasan telur, pasang juga alat
pemanas hingga air mencapai suhu 28°C. Masukkan telur ikan gabus dengan
kepadatan ± 4-6 butir per cm² lalu biarkan sampai menetas. Pada umumnya
telur sampai menetas memerlukan waktu 24 jam. Selama 2 hari setelah
larva ikan gabus menetas, Anda tidak perlu memberikan pakan karena masih
mempunyai cadangan makanan.
4. Pemeliharaan Larva Ikan Gabus
Masa
pemeliharaan larva ikan gabus dimulai dari 2 hari setelah menetas
sampai berusia 15 hari, Anda bisa menggunakan akuarium yang digunakan
dalam proses penetasan telur dengan kepadatan 5 ekor larva per 1 liter
air. Larva ikan gabus yang berusia 2 hari sebaiknya diberi makanan
seperti naupli artemia, yang bisa diberikan 3x dalam sehari. Untuk larva
ikan gabus yang berusia 5 hari diberikan pakan tambahan daphnia 3x
sehari atau secukupnya. Dalam menjaga kualitas air bisa dilakukan
penyiponan yaitu membuang kotoran serta sisa-sisa pakan lalu diganti
menggunakan air baru sekitar 50%. Proses penyiponan bisa dilakukan
paling tidak 3 hari sekali atau tergantung pada kondi air. ilustrasi – penampakan ikan gabus
5. Proses Pendederan
Proses
pendederan ikan gabus dilaksanakan pada kolam tanah. Berikut ini kami
ulas secara poin per poin untuk memudahkan Anda dalam memahami ;
Ukuran kolam tanah 200m²
Sebelumnya lakukan proses pengeringan kolam selama ± 5 hari
Bersihkan kolam jika ada gulma yang mengganggu
Buatkan kemalir dengan ukuran lebar 40 cm serta tinggi 10 cm
Ratakan tanah pada dasar kolam
Tebarkan kotoran ayam/puyuh pada dasar kolam dengan kisaran 5-7 karung
Isikan kolam dengan air setinggi 40 cm kemudian rendam ± 5 hari
Tebarkan 4000 ekor larva ikan gabus ketika pagi hari
Setelah mencapai 2 hari, berikan 1-2 kg pelet
Panen benih bisa dilakukan apabila usia larva ikan gabus mencapai 3 minggu..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar