Sabtu, 26 September 2015

BUDI DAYA IKAN GABUS/ KUTUK

Ikan gabus adalah ikan liar air tawar yang terdapat di sungai, rawa, danau, situ atau tempat lainnya.
Bersifat karnivora dan sering disebut hama oleh para pembudidaya ikan. Jadi keberadaan ikan ini sangat tidak diinginkan oleh para pembudidaya.
Gabus sangat rakus memangsa ikan kecil-kecil, sehingga bisa menghabiskan ikan-ikan yang dipelihara di kolam, utamanya bila ikan peliharaan itu masih berukuran kecil. Ikan gabus juga menjadi spesies penganggu no.1 di Sulawesi dan Irian Jaya karena mereka telah memusnahkan speesies ikan asli

Kandungan Gizi Ikan Gabus
Ikan gabus sangat kaya albumin, jenis protein yang mempercepat penyembuhan pasca operasi dan melahirkan. Zat ini juga membantu pertumbuhan anak dan menambah berat badan orang dengan HIV/AIDS (ODHA).

Keluar dari rumah sakit pasca operasi, seperti sehabis persalinan, merupakan fase yang cukup kritis karena pasien harus berjuang untuk kesembuhannya. Kita sering mendengar larangan mengonsumsi makanan tertentu. Informasi itu kadang masuk akal, tetapi sering membuat bingung karena bertolak belakang satu sama lain.

Secara umum sebenarnya tidak ada pantangan makan bagi pasien pascaoperasi, kecuali bila menderita alergi atau mendapat pesan khusus dari dokter. Sehabis menjalani operasi usus misalnya, tentu kita tidak boleh mengonsumsi makanan yang sulit dicerna.

Sebaliknya, pascaoperasi persalinan, makan banyak merupakan solusi untuk mempercepat proses penyembuhan, terutama makanan kaya protein, vitamin, dan mineral. Zat gizi sangat diperlukan untuk membantu tubuh melakukan proses penyembuhan pascaoperasi, yaitu memperbaiki sel dan jaringan.

Zat gizi berkualitas juga diperlukan untuk memperkuat imunitas (sistem kekebalan) tubuh agar tidak mudah terserang penyakit.

Selain memiliki banyak protein, daging ikan gabus memiliki banyak kandungan gizi lainnya Di antaranya, zinc (seng), asam amino, lemak dan trace element lain yang diperlukan tubuh.


Berikut adalah beberapa manfaat dari ikan gabus :
  •  Membantu proses penyembuhan penyakit seperti: Hepatitis, TBC/Infeksi Paru, Nephrotic.
  • Syndrome,Tonsilitis, Thypus, Diabetes, Patah Tulang, Gastritis, ITP, HIV, Sepsis, Stroke, Thalasemia Minor.
  • Meningkatkan kadar Albumin dan Daya Tahan Tubuh.
  • Membantu Menghilangkan (pembengkakan).
  • Memperbaiki Gizi Buruk pada Bayi, Anak dan Ibu Hamil.
  • Membantu penyembuhan Autis.
  • Mempercepat proses penyembuhan Pasca Operasi.
  • Mempercepat penyembuhan Luka luar dalam.
  • Sebagai larutan pengganti pada keadaan defisiensi albumin consolidating

Gabus asin merupakan salah satu ikan kering yang cukup mahal harganya. Selain itu ikan gabus segar, kebanyakan dijual dalam keadaan hidup, merupakan sumber protein yang cukup penting bagi masyarakat desa, khususnya yang berdekatan dengan wilayah berawa atau sungai.
 
Namun beberapa petani menemukan cara yang cukup mudah dan sangat membantu, yaitu, dengan mengembang biakan ikan gabus di kolam kolam buatan, baik kolam permanen maupun kolam non permanen yang terbuat dari terpal.

Ikan ini mempunyai kelebihan dalam proses pemijahannya, kita hanya perlu melakukan pemijahan alami walapun jika kita mau bisa dilakukan pemijahan buatan. Ikan gabus biasanya melakukan pemijahan ketika musim penghujan sekitar bulan Oktober sampai November.

Cara Budidaya Ikan Gabus

1. Membedakan Jantan dan Betina

Anda bisa dengan mudah membedakan si jantan dan betina. Caranya bisa dengan melihat fisik ikan gabus. Kelamin jantan ditandai dengan bentuk kepala yang lonjong dengan warna tubuhnya cukup gelap, lubang pada kelamin memerah serta jika Anda urut akan mengeluarkan cairan benih. Sedangkan ciri-ciri fisik untuk betina yaitu memiliki kepala yang agak membulat dengan warna tubuhnya cukup terang, bentuk perutnya sedikit besar dan cenderung agak lembek jika dipegang, apabila Anda urut akan mengeluarkan telur. Sebaiknya untuk indukan jantan bobotnya harus mencapai 1 kg.

2. Proses Pemijahan Ikan Gabus

Yang perlu Anda siapkan dalam melakukan pemijahan ikan gabus yaitu fibreglass atau bak beton. Ukuran bak beton yaitu PxLxT 5x3x1 meter kemudian keringkan selama 3-4 hari. Lalu isi bak beton dengan volume air setinggi 50 cm serta biarkan air mengalir pada waktu pemijahan berlangsung. Anda bisa menutupi bak kolam dengan tanaman eceng gondok untuk membantu perangsangan pemijahan. Masukkan 30 indukan jantan dan 30 indukan betina ke dalam bak, lalu biarkan proses pemijahan berlangsung. Setelah betelur, segara ambil dengan menggunakan sekupnet halus. Telur sudah siap untuk ditetaskan.
Selama proses pemijahan, selalu kontrol kolan setiap hari, apabila telur sudah menetas maka aka segera mengapung di permukaan kolam. Indukan betina bisa menghasilkan telur mencapai 10.000 – 11.000 butir telur.

3. Proses Penetasan Telur

Sebaiknya pada proses penetasan dilakukan di dalam akuarium untuk memudahkan mengontrol kondisi telur. Siapkan ukuran akuarium PxLxT 60x40x40 cm, biarkan dalam kondisi kering selama 2 hari, lalu isi air dengan ketinggian sekitar 40 cm. Di dalam akuarium pasang 2 titik aerasi kemudian nyalakan selama proses penetasan telur, pasang juga alat pemanas hingga air mencapai suhu 28°C. Masukkan telur ikan gabus dengan kepadatan ± 4-6 butir per cm² lalu biarkan sampai menetas. Pada umumnya telur sampai menetas memerlukan waktu 24 jam. Selama 2 hari setelah larva ikan gabus menetas, Anda tidak perlu memberikan pakan karena masih mempunyai cadangan makanan.

4. Pemeliharaan Larva Ikan Gabus

Masa pemeliharaan larva ikan gabus dimulai dari 2 hari setelah menetas sampai berusia 15 hari, Anda bisa menggunakan akuarium yang digunakan dalam proses penetasan telur dengan kepadatan 5 ekor larva per 1 liter air. Larva ikan gabus yang berusia 2 hari  sebaiknya diberi makanan seperti naupli artemia, yang bisa diberikan 3x dalam sehari. Untuk larva ikan gabus yang berusia 5 hari diberikan pakan tambahan daphnia 3x sehari atau secukupnya. Dalam menjaga kualitas air bisa dilakukan penyiponan yaitu membuang kotoran serta sisa-sisa pakan lalu diganti menggunakan air baru sekitar 50%. Proses penyiponan bisa dilakukan paling tidak 3 hari sekali atau tergantung pada kondi air.
ilustrasi – penampakan ikan gabus

5. Proses Pendederan

Proses pendederan ikan gabus dilaksanakan pada kolam tanah. Berikut ini kami ulas secara poin per poin untuk memudahkan Anda dalam memahami ;
  • Ukuran kolam tanah 200m²
  • Sebelumnya lakukan proses pengeringan kolam selama ± 5 hari
  • Bersihkan kolam jika ada gulma yang mengganggu
  • Buatkan kemalir dengan ukuran lebar 40 cm serta tinggi 10 cm
  • Ratakan tanah pada dasar kolam
  • Tebarkan kotoran ayam/puyuh pada dasar kolam dengan kisaran 5-7 karung
  • Isikan kolam dengan air setinggi 40 cm kemudian rendam ± 5 hari
  • Tebarkan 4000 ekor larva ikan gabus ketika pagi hari
  • Setelah mencapai 2 hari, berikan 1-2 kg pelet
  • Panen benih bisa dilakukan apabila usia larva ikan gabus mencapai 3 minggu..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar