Sabtu, 26 September 2015

Khasiat Ikan Gabus

Sehat dengan Ikan Gabus

Di tempel dari Kompasiana, 30 Mei 2012
Tanggal 24 Mei 2012 yang lalu saya berkesempatan menghadiri suatu acara sosialisasi hasil penelitian di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Acara yang berlangsung selama setengah hari itu dihadiri oleh Balitbangda wilayah regional timur serta instansi terkait lainnya seperti perwakilan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan, KADIN Kalimantan Selatan serta asosiasi. Dalam kegiatan tersebut dipaparkan sebanyak tiga hasil penelitian, dan yang menurut saya paling menarik dari ketiganya adalah pada sesi pemaparan hasil kajian mengenai manfaat ikan gabus bagi kesehatan, khususnya bagi kesehatan anak. Dalam presentasinya, pembicara dari Balitbangda Sulawesi Selatan, yang juga merupakan peneliti dari kegiatan penelitian ini, memaparkan bahwa ikan gabus memiliki manfaat yang sangat baik untuk kesehatan dan juga untuk pengobatan. Penelitian tersebut dilatar belakangi adanya gizi buruk yang dialami oleh anak/balita sehingga dibutuhkan solusi untuk penangannya serta Rendahnya pengetahuan orang tua mengenai makanan yang bergizi bagi anak. Salah satu solusi yang dihasilkan adalah dengan mengkonsumsi ikan gabus segar, khususnya kepada anak dengan gizi buruk/kurang gizi.

Dari hasil penelitian, diketahui bahwa ikan gabus memiliki kandungan albumin yang baik untuk kesehatan. Albumin dari ikan gabus tidak terdapat pada ikan konsumsi lainnya seperti lele, nila, mas, gurami, dan sebagainya. Dikarenakan kandungan albumin yang ada pada ikan gabus sangat bagus, penelitian selanjutnya dilanjutkan pada tahapan ekstraksi yang menghasilkan data mengenai kandungan lemak yang rendah, protein tinggi, zat besi yang bagus dan sebagainya. Manfaat ikan gabus bagi kesehatan dan gizi sangat bagus hal ini telah teruji baik secara klinis maupun non klinis. Hasil penelitian juga menegaskan bahwa ada beberapa penyakit yang dapat disembuhkan oleh kadungan ikan gabus.
Berdasarkan pengalaman penelitian, ada seorang pasien penderita patah tulang. Dikarenakan kondisi ekonomi si pasien yang tidak mampu, maka oleh dokter yang menanganinya disarankan untuk mengkonsumsi ikan gabus segar. Hasilnya adalah kandungan yang terdapat pada ikan tersebut dapat menyembuhkan patah tulang dengan cepat. Beberapa peserta sosialisasi juga turut berbagi pengalaman mengenai konsumsi ikan gabus. Umumnya mereka yang memang berasal dari Kalimantan Selatan mengakui bahwa ikan gabus memang banyak membantu untuk pengobatan, salah satunya adalah untuk ibu-ibu yang habis melahirkan untuk mempercepat proses penyembuhan luka karena melahirkan.


Hasil penelitian menyatakan bahwa kandungan gizi ikan gabus mengandung nilai Protein 25,5% dan albumin (6,2%). Bangsa Cina sendiri telah lama menjadikan ikan gabus sebagai obat penyembuh luka bakar dan luka bekas operasi. Albumin yang banyak terkandung dalam ikan gabus adalah jenis protein terbanyak dalam plasma darah (60%) dan merupakan prediktor terbaik untuk harapan hidup penderita suatu penyakit. Saat ini kebutuhan Albumin dirumah sakit disupply dari preparat albumin kadar 25% dengan harga sekitar Rp. 2 juta/ ampul. Setiap pasien rata-rata membutuhkan 4 (empat) ampul preparat albumin atau menyediakan biaya sekitar Rp. 8 juta. Kebutuhan albumin oleh setiap rumah sakit dewasa ini semakin tinggi, bahkan jauh lebih tinggi dari kebutuhan obat.

Ikan gabus bila dikonsumsi setiap hari juga dapat memberikan manfaat yang lebih banyak. Mengkonsumsi ikan gabus dengan kandungan albumin yang tinggi telah banyak diteliti secara ilmiah dapat berkhasiat dalam meningkatkan daya tahan tubuh, mempercepat proses penyembuhan pasca operasi, mempercepat penyembuhan luka dalam dan luar, penyembuhan dan pencegahan penyakit. Untuk penambahan gizi pada balita dapat disesuaikan berdasarkan berat badan. Berat balita 7-9 kg diberikan konsumsi 100 gr ikan gabus segar/hari. Berat balita 10-12 kg diberikan konsumsi 150 gr ikan gabus segar / hari. Berat balita 13-15 kg diberikan konsumsi 200 gr ikan gabus segar/hari. Cara pengolahannya juga relative mudah, karena bisa dengan mengkonsumsi ikan gabus segar dengan cara dikukus, ditim atau dibakar utuh-utuh (isi perut ikan tidak dibuang). Sedangkan untuk balita/anak kurang gizi, yang paling bagus adalah mengkonsumsi ikan gabus segar.

Saat sosialisasi tersebut, disebutkan bahwa telah banyak diversifikasi produk berbahan dasar ikan gabus, seperti tepung ikan gabus, nugget, sosis dan biskuit. Untuk meningkatkan gizi pada anak, kita sering berupaya agar si anak meningkat nafsu makannya atau dengan camilan yang sehat. Saat ini, khususnya di Sulawesi Selatan, untuk produk camilan sehat telah tersedia biskuit biskuit dari tepung ikan gabus dengan merek dagang SAGA (Sayang Keluarga). Nilai gizi dalam 100 gr formula biskuit dengan substitusi tepung ikan gabus adalah Karbohidrat 69 gr, Protein 12,72 gr, Lemak 33,33 gr, Vitamin A 357, 80 RE, Serat 1,12 gr, Kalori 625,60 kkal. Biskuit yang mengandung ikan gabus ini merupakan makanan kesehatan untuk mencegah kekurangan gizi bagi bayi dan balita, memenuhi kebutuhan albumin bagi pasien khususnya masyarakat yang kurang mampu. Balitbangda Sulawesi Selatan sendiri telah melakukan penelitian terhadap manfaat dari biskuit ini. Uji klinis manfaat biskuit telah dilakukan pada balita status gizi kurang selama 8 minggu dengan hasil terjadi perubahan kadar albumin dan kenaikan berat badan sebesar 0,83 kg dan 39,4% terhadap perbaikan status gizi dari gizi yang kurang menjadi gizi baik.

Tidak hanya dari segi kesehatan, manfaat dari ikan gabus ini juga dapat dirasakan untuk pengembangan sektor ekonomi. Budidaya ikan gabus serta pembuatan industri biskuit berbahan dasar tepung ikan gabus memberikan manfaat ekonomi dan juga pengembangan industri. Pengembangan produk dapat dilakukan melalui sektor industri rumah tangga (Home Industry); memberikan efek multiflier dalam menggerakkan perekonomian masyarakat termasuk pemberdayaan petani tambak dalam pemanfaatan teknologi budidaya ikan gabus serta memberikan nilai tambah dan meningkatkan daya saing komoditi lokal melalui sektor perikanan darat (ikan air tawar) sebagai ikon Sulawesi Selatan baik lokal, nasional, maupun internasional. Di wilayah Kalimantan Selatan sendiri, ikan gabus telah menjadi konsumsi sehari-hari masyarakat setempat.

Dari hasil pemaparan penelitian tersebut, sepertinya membuka suatu pandangan dan peluang baru, khususnya bila disosialisasikan juga pada masyarakat di Jakarta, untuk melakukan budidaya ikan gabus. Terlebih lagi untuk UKM atau industri kecil di Jakarta sebagai peluang usaha untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.
BUDI DAYA IKAN GABUS/ KUTUK

Ikan gabus adalah ikan liar air tawar yang terdapat di sungai, rawa, danau, situ atau tempat lainnya.
Bersifat karnivora dan sering disebut hama oleh para pembudidaya ikan. Jadi keberadaan ikan ini sangat tidak diinginkan oleh para pembudidaya.
Gabus sangat rakus memangsa ikan kecil-kecil, sehingga bisa menghabiskan ikan-ikan yang dipelihara di kolam, utamanya bila ikan peliharaan itu masih berukuran kecil. Ikan gabus juga menjadi spesies penganggu no.1 di Sulawesi dan Irian Jaya karena mereka telah memusnahkan speesies ikan asli

Kandungan Gizi Ikan Gabus
Ikan gabus sangat kaya albumin, jenis protein yang mempercepat penyembuhan pasca operasi dan melahirkan. Zat ini juga membantu pertumbuhan anak dan menambah berat badan orang dengan HIV/AIDS (ODHA).

Keluar dari rumah sakit pasca operasi, seperti sehabis persalinan, merupakan fase yang cukup kritis karena pasien harus berjuang untuk kesembuhannya. Kita sering mendengar larangan mengonsumsi makanan tertentu. Informasi itu kadang masuk akal, tetapi sering membuat bingung karena bertolak belakang satu sama lain.

Secara umum sebenarnya tidak ada pantangan makan bagi pasien pascaoperasi, kecuali bila menderita alergi atau mendapat pesan khusus dari dokter. Sehabis menjalani operasi usus misalnya, tentu kita tidak boleh mengonsumsi makanan yang sulit dicerna.

Sebaliknya, pascaoperasi persalinan, makan banyak merupakan solusi untuk mempercepat proses penyembuhan, terutama makanan kaya protein, vitamin, dan mineral. Zat gizi sangat diperlukan untuk membantu tubuh melakukan proses penyembuhan pascaoperasi, yaitu memperbaiki sel dan jaringan.

Zat gizi berkualitas juga diperlukan untuk memperkuat imunitas (sistem kekebalan) tubuh agar tidak mudah terserang penyakit.

Selain memiliki banyak protein, daging ikan gabus memiliki banyak kandungan gizi lainnya Di antaranya, zinc (seng), asam amino, lemak dan trace element lain yang diperlukan tubuh.


Berikut adalah beberapa manfaat dari ikan gabus :
  •  Membantu proses penyembuhan penyakit seperti: Hepatitis, TBC/Infeksi Paru, Nephrotic.
  • Syndrome,Tonsilitis, Thypus, Diabetes, Patah Tulang, Gastritis, ITP, HIV, Sepsis, Stroke, Thalasemia Minor.
  • Meningkatkan kadar Albumin dan Daya Tahan Tubuh.
  • Membantu Menghilangkan (pembengkakan).
  • Memperbaiki Gizi Buruk pada Bayi, Anak dan Ibu Hamil.
  • Membantu penyembuhan Autis.
  • Mempercepat proses penyembuhan Pasca Operasi.
  • Mempercepat penyembuhan Luka luar dalam.
  • Sebagai larutan pengganti pada keadaan defisiensi albumin consolidating

Gabus asin merupakan salah satu ikan kering yang cukup mahal harganya. Selain itu ikan gabus segar, kebanyakan dijual dalam keadaan hidup, merupakan sumber protein yang cukup penting bagi masyarakat desa, khususnya yang berdekatan dengan wilayah berawa atau sungai.
 
Namun beberapa petani menemukan cara yang cukup mudah dan sangat membantu, yaitu, dengan mengembang biakan ikan gabus di kolam kolam buatan, baik kolam permanen maupun kolam non permanen yang terbuat dari terpal.

Ikan ini mempunyai kelebihan dalam proses pemijahannya, kita hanya perlu melakukan pemijahan alami walapun jika kita mau bisa dilakukan pemijahan buatan. Ikan gabus biasanya melakukan pemijahan ketika musim penghujan sekitar bulan Oktober sampai November.

Cara Budidaya Ikan Gabus

1. Membedakan Jantan dan Betina

Anda bisa dengan mudah membedakan si jantan dan betina. Caranya bisa dengan melihat fisik ikan gabus. Kelamin jantan ditandai dengan bentuk kepala yang lonjong dengan warna tubuhnya cukup gelap, lubang pada kelamin memerah serta jika Anda urut akan mengeluarkan cairan benih. Sedangkan ciri-ciri fisik untuk betina yaitu memiliki kepala yang agak membulat dengan warna tubuhnya cukup terang, bentuk perutnya sedikit besar dan cenderung agak lembek jika dipegang, apabila Anda urut akan mengeluarkan telur. Sebaiknya untuk indukan jantan bobotnya harus mencapai 1 kg.

2. Proses Pemijahan Ikan Gabus

Yang perlu Anda siapkan dalam melakukan pemijahan ikan gabus yaitu fibreglass atau bak beton. Ukuran bak beton yaitu PxLxT 5x3x1 meter kemudian keringkan selama 3-4 hari. Lalu isi bak beton dengan volume air setinggi 50 cm serta biarkan air mengalir pada waktu pemijahan berlangsung. Anda bisa menutupi bak kolam dengan tanaman eceng gondok untuk membantu perangsangan pemijahan. Masukkan 30 indukan jantan dan 30 indukan betina ke dalam bak, lalu biarkan proses pemijahan berlangsung. Setelah betelur, segara ambil dengan menggunakan sekupnet halus. Telur sudah siap untuk ditetaskan.
Selama proses pemijahan, selalu kontrol kolan setiap hari, apabila telur sudah menetas maka aka segera mengapung di permukaan kolam. Indukan betina bisa menghasilkan telur mencapai 10.000 – 11.000 butir telur.

3. Proses Penetasan Telur

Sebaiknya pada proses penetasan dilakukan di dalam akuarium untuk memudahkan mengontrol kondisi telur. Siapkan ukuran akuarium PxLxT 60x40x40 cm, biarkan dalam kondisi kering selama 2 hari, lalu isi air dengan ketinggian sekitar 40 cm. Di dalam akuarium pasang 2 titik aerasi kemudian nyalakan selama proses penetasan telur, pasang juga alat pemanas hingga air mencapai suhu 28°C. Masukkan telur ikan gabus dengan kepadatan ± 4-6 butir per cm² lalu biarkan sampai menetas. Pada umumnya telur sampai menetas memerlukan waktu 24 jam. Selama 2 hari setelah larva ikan gabus menetas, Anda tidak perlu memberikan pakan karena masih mempunyai cadangan makanan.

4. Pemeliharaan Larva Ikan Gabus

Masa pemeliharaan larva ikan gabus dimulai dari 2 hari setelah menetas sampai berusia 15 hari, Anda bisa menggunakan akuarium yang digunakan dalam proses penetasan telur dengan kepadatan 5 ekor larva per 1 liter air. Larva ikan gabus yang berusia 2 hari  sebaiknya diberi makanan seperti naupli artemia, yang bisa diberikan 3x dalam sehari. Untuk larva ikan gabus yang berusia 5 hari diberikan pakan tambahan daphnia 3x sehari atau secukupnya. Dalam menjaga kualitas air bisa dilakukan penyiponan yaitu membuang kotoran serta sisa-sisa pakan lalu diganti menggunakan air baru sekitar 50%. Proses penyiponan bisa dilakukan paling tidak 3 hari sekali atau tergantung pada kondi air.
ilustrasi – penampakan ikan gabus

5. Proses Pendederan

Proses pendederan ikan gabus dilaksanakan pada kolam tanah. Berikut ini kami ulas secara poin per poin untuk memudahkan Anda dalam memahami ;
  • Ukuran kolam tanah 200m²
  • Sebelumnya lakukan proses pengeringan kolam selama ± 5 hari
  • Bersihkan kolam jika ada gulma yang mengganggu
  • Buatkan kemalir dengan ukuran lebar 40 cm serta tinggi 10 cm
  • Ratakan tanah pada dasar kolam
  • Tebarkan kotoran ayam/puyuh pada dasar kolam dengan kisaran 5-7 karung
  • Isikan kolam dengan air setinggi 40 cm kemudian rendam ± 5 hari
  • Tebarkan 4000 ekor larva ikan gabus ketika pagi hari
  • Setelah mencapai 2 hari, berikan 1-2 kg pelet
  • Panen benih bisa dilakukan apabila usia larva ikan gabus mencapai 3 minggu..